Rabu, 4 September 2024, bertempat Aula Gedung Dakwah MUI jalan Nusantara Kota Depok, diselenggarakan halaqoh dakwah yang membahas strategi dakwah dalam mengatasi fenomena kekerasan di kalangan remaja. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kapolresta Depok Kombespol Arya Perdana, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok KH. Dimyati Badruzaman MA, Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Depok, Abdul Ghani, dan Kabag Kesra Pemkot Depok, Dzikrullah Kamali, SP. Diskusi ini menjadi ajang penting untuk membahas tantangan dan solusi dalam menangani masalah kekerasan yang kian marak di kalangan remaja.
Fenomena Kekerasan di Kalangan Remaja: Sebuah Tantangan Serius
Kekerasan di kalangan remaja telah menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi masyarakat, khususnya di kota-kota besar seperti Depok. Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan perilaku kekerasan ini, termasuk pergaulan bebas, pengaruh media sosial, kurangnya pengawasan dari orang tua, dan lemahnya penanaman nilai-nilai agama serta moral. Fenomena ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak, termasuk aparat penegak hukum dan para ulama yang berperan dalam memberikan pendidikan dan bimbingan agama.
Perspektif Kepolisian: Pendekatan Preventif dan Kolaboratif
Kapolresta Depok, Kombespol Arya Perdana, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa fenomena kekerasan di kalangan remaja tidak bisa diatasi hanya dengan penegakan hukum semata. Menurutnya, diperlukan pendekatan yang lebih preventif dan kolaboratif untuk mencegah perilaku kekerasan di kalangan remaja. Arya menekankan pentingnya kerjasama antara pihak kepolisian, sekolah, orang tua, dan lembaga-lembaga dakwah untuk memberikan edukasi yang komprehensif kepada para remaja.
“Kami dari kepolisian siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang remaja. Program-program seperti penyuluhan, pelatihan kepemimpinan, dan kegiatan positif di lingkungan masyarakat dapat menjadi cara efektif untuk menekan angka kekerasan di kalangan remaja,” ujar Arya.
Peran Dakwah dalam Mencegah Kekerasan
Ketua Komisi Dakwah, Abdul Ghani, dalam paparan materinya menyoroti pentingnya dakwah sebagai sarana pendidikan dan pencegahan. Ia menyatakan bahwa dakwah harus mampu menyentuh semua lapisan masyarakat, termasuk remaja, dengan cara yang relevan dan tepat sasaran. Abdul Ghani mengusulkan beberapa strategi dakwah yang dapat diterapkan, di antaranya:
- Pendekatan Personal dan Kultural: Pendekatan dakwah yang lebih personal dan disesuaikan dengan budaya serta kondisi lokal dinilai lebih efektif dalam menyentuh hati para remaja. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka sangatlah penting.
- Menggunakan Media Sosial secara Bijak: Mengingat remaja adalah kelompok yang sangat aktif di media sosial, Abdul Ghani menggarisbawahi pentingnya dakwah melalui platform ini. Pesan-pesan agama yang positif dan inspiratif bisa disebarkan melalui video pendek, infografis, dan konten yang menarik untuk mengurangi konten negatif yang sering kali beredar.
- Pemberdayaan Remaja melalui Komunitas: Membentuk komunitas remaja yang berbasis masjid atau majelis taklim dapat menjadi wadah bagi para remaja untuk berkumpul, belajar, dan beraktivitas positif. Kegiatan seperti diskusi, mentoring, serta olahraga dan seni berbasis Islam dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan moral.
Perspektif Pemkot Depok
Kabag Kesra Pemkot Depok, Dzikrullah Kamali, SP, juga hadir dalam halaqoh ini. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung program-program dakwah yang inklusif dan berbasis pada kebutuhan masyarakat. “Pemerintah Kota Depok mendukung penuh segala upaya yang dilakukan dalam rangka pembinaan remaja dan pencegahan kekerasan. Kami akan terus berupaya menyediakan fasilitas dan sarana yang mendukung kegiatan positif bagi generasi muda,” ujar Dzikrullah.
Dukungan MUI Depok
Ketua Umum MUI Depok, KH. Dimyati Badruzzaman MA. memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi kekerasan di kalangan remaja. Dimyati menekankan pentingnya pendekatan dakwah yang bersifat inklusif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. “Kita harus bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif untuk pembinaan remaja, baik melalui pendidikan agama di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial. Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh agama, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia,” tuturnya.
Kesimpulan
Halaqoh dakwah yang diselenggarakan ini memberikan wawasan dan perspektif penting tentang bagaimana mengatasi fenomena kekerasan di kalangan remaja melalui pendekatan dakwah yang strategis dan kolaboratif. Dengan adanya sinergi antara pihak kepolisian, lembaga dakwah, Pemkot Depok, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman dan kondusif bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berakhlak dan berdaya saing tinggi.